Soal dan Pembahasan TPS SBMPTN 2022 – Pengetahuan Pemahaman Umum
(1) Generasi hari ini berbeda dengan generasi sebelumnya karena generasi hari ini lahir di tengah kecanggihan teknologi digital sehingga mereka dimanjakan game online dan media sosial. (2) Sejatinya, smart phone mendukung proses belajar-mengajar sehingga proses transfer of knowledge dan pembinaan karakter dan keterampilan berjalan lancar. (3) Namun, kita juga sering menjumpai remaja yang berada dalam sebuah forum tanpa komunikasi satu dengan yang lain, karena asyik dengan dunianya sendiri. (4) Meminjam bahasa Don Tapscott (2013), generasi ini adalah generasi acuh tak-acuh. (5) Minat mereka hanya mengenai budaya populer, para pesohor, dan teman-teman mereka. (6) Hal itu menunjukkan bahwa teknologi digital membawa sejumlah dampak positif dan negatif.
(7) Menurut Felder dan Soloman (1993), “Pembelajaran di zaman informasi ini memunyai kecenderungan gaya belajar aktif, sequential, sensing, dan visual.” (8) Fokus pembelajaran adalah pembelajaran seumur hidup, bukan demi ujian semata. (9) Guru tidak perlu khawatir jika siswa lupa tanggal peristiwa penting dalam sejarah, karena mereka dapat mencarinya melalui buku dan web. (10) Guru perlu mengajari mereka cara belajar yang baik dan mendorong mereka untuk gemar membaca dan menulis. (11) Jadi, yang terpenting bukan hanya tentang apa yang diketahui ketika mereka lulus, melainkan juga untuk mencintai pembelajaran seumur hidup.
(Diadaptasi dari http://koran tempo.co/konten)
- (1)
- (2)
- (3)
- (4)
- (5)
- Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
- Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
- Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
- Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
- Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai kata-kata kunci seperti:
- Sebagai kesimpulan …
- Yang penting …
- Jadi, …
- Dengan demikian …
- (3)
- (5)
- (7)
- (8)
- (9)
- Apa keuntungan teknologi digital bagi generasi sekarang?
- Mengapa generasi sekarang berbeda dengan generasi sebelumnya?
- Di manakah generasi sekarang biasa menggunakan teknologi digital?
- Bagaimana pendapat pakar mengenai model pembelajaran yang ideal?
- Bagaimana gaya pembelajaran di zaman informasi saat ini?
- generasi acuh tak-acuh
- generasi ini
- generasi
- remaja
- pemuda
- data tidak dipaparkan dengan jelas dan menyeluruh
- hal yang harus dilakukan guru dalam mengajar tidak dikemukakan
- pentingnya pembelajaran seumur hidup tidak dijelaskan
- gaya belajar sequential, sensing, dan visual tidak dijabarkan
- guru tidak perlu khawatir jika siswa lupa tanggal peristiwa penting
(1) Dewasa ini ulah manusia melakukan perusakan alam dan sistem lingkungan yang menopang kehidupan semakin nyata. (2) Akibatnya, krisis lingkungan yang terjadi dalam skala nasional dan global, sudah sampai pada tahap yang serius mengancam eksistensi planet bumi tempat manusia, hewan, dan tumbuhan melangsungkan kehidupan. (3) Salah satu indikator kerusakan lingkungan adalah adanya degradasi lahan cukup nyata di depan mata. (4) Misalnya, banjir tahunan yang semakin besar dan meluas, sedimentasi sungai dan danau, tanah longsor, dan kelangkaan air, baik secara kuantitas ataupun kualitas. (5) Polusi air dan udara, pemanasan global, perubahan iklim, kefanaan spesies tumbuhan dan hewan, serta ledakan hama dan penyakit merupakan gejala lain yang serius mengancam penghidupan di planet bumi.
(6) Berbagai kasus kerusakan lingkungan yang terjadi dalam lingkup nasional dan global tersebut berakar dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungannya. (7) Sebagai contoh dalam lingkup lokal, misalnya penebangan liar dan perusakan ekosistem hutan yang terjadi hampir seluruh pulau Indonesia. (8) Salah satu akibat yang dirasakan oleh masyarakat adalah banjir yang terjadi di berbagai pelosok tanah air. (9) Bahkan, di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang merupakan peristiwa rutin tiap tahun. (10) Bencana banjir sudah pasti menyebabkan berbagai korban, kesusahan, dan kerugian harta benda, bahkan nyawa manusia.
Tabel Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012
Kota Madya | Total Area Terendam (Ha) | Korban (Jiwa) | Perkiraan Kerugian (Rp) | |
Mengungsi | Meninggal | |||
Jakarta Selatan | 1 | 8.911 | 1 | 35.000.000.000,00 |
Jakarta Timur | 1 | 3.700 | 0 | 24.000.000.000,00 |
Jakarta Pusat | 1 | 500 | 0 | 20.000.000.000,00 |
Jakarta Barat | 1 | 12.500 | 2 | 85.000.000.000,00 |
Jakarta Utara | 1 | 800 | 1 | 15.000.000.000,00 |
(Diadaptasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta, 2012)
(11) Ada berbagai bentuk kerusakan lingkungan di muka bumi ini, tetapi selalu manusia yang menjadi penyebab utama. (12) Peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat, juga telah mengakibatkan terjadinya eksplorasi berlebihan terhadap sumber daya alam. (13) Hal itu terlihat pada eksplorasi hutan dan tambang yang memacu terjadinya kerusakan lingkungan dan degradasi lahan. (14) Padahal lahan dengan sumber dayanya berfungsi sebagai penyangga kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia. (15) Kesalahan cara pandang dan pemahaman manusia tentang sistem lingkungan memunyai andil besar terhadap kerusakan lingkungan. (16) Cara pandang demikian telah melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
- kerusakan alam dan lingkungan hidup akibat ulah manusia
- terancamnya eksistensi planet bumi akibat krisis lingkungan
- adanya banjir tahunan akibat kerusakan lingkungan hidup
- adanya krisis lingkungan dalam skala nasional dan global
- peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat
- (1)
- (3)
- (4)
- (8)
- (10)
- (11)
- (12)
- (13)
- (14)
- (15)
- di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat dan
- di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
- Manusia memandang alam sebagai bagian dari kehidupannya.
- Adanya kesalahan cara pandang manusia terhadap alam.
- Cara pandang seseorang memengaruhi perilakunya.
- Cara pandang manusia terhadap alam berbeda-beda.
- Pandangan alami manusia terhadap alam.
- (1) dan (3)
- (2) dan (5)
- (6) dan (8)
- (7) dan (9)
- (5) dan (6)
- Adanya kesatuan gagasan, yaitu memiliki subjek, predikat, serta unsur-unsur lain (O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal. Contoh: Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum. Kalimat tersebut tidak efektif karena kata “Di dalam keputusan itu” bukan subjek, melainkan sebuah keterangan maka kata “Di dalam” dihilangkan.
- Adanya kesejajaran, yaitu memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Contoh: “Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan”. Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di- maka perlu diubah sebagai berikut. “Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan”. Atau “Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan”.
- Adanya kehematan, yaitu tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Contoh: “Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya”. Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu karena kata mawar, anyelir, dan melati terkandung makna bunga maka perlu diubah sebagai berikut. “Mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya”.
- Adanya penekanan, yaitu kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya: Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Contoh: “Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain” Kalimat tersebut tidak efektif maka perlu mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat sebagai berikut. “Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini”.
- Kerusakan lingkungan selalu disebabkan oleh ulah manusia.
- Kerusakan alam dan lingkungan terjadi dalam lingkungan nasional dan global.
- Ada banyak faktor penyebab terjadinya kerusakan alam dan lingkungan.
- Krisis lingkungan sudah sampai mengancam eksistensi planet bumi.
- Bentuk kerusakan lingkungan di muka bumi.
- Tidak ada contoh ulah manusia penyebab kerusakan lingkungan.
- Isi tabel tidak terkandung keseluruhan isi paragraf sebelumnya.
- Isi paragraf pertama dan paragraf kedua tidak berhubungan.
- Tidak ada penjelasan faktor penyebab kerusakan alam.
- Tidak ada data kerugian akibat kerusakan alam.
The following text is for question 13-16.
The cinema did not emerge as a form of mass consumption until its technology evolved from the initial “peepshow”nformat to the point where images were projected on a screen in a darkened theater. In the peepshow format, a film was viewed through a small opening in a machine that was created for that purpose. Thomas Edison‟s peepshow device, the Kinetoscope, was introduced to the public in 1894. It was designed for use in Kinetoscope parlors, or arcades, which contained only a few individual machines and permitted only one customer to view a short, 50-foot film at any one time. The first Kinetoscope parlors contained five machines.
For the price of 25 cents (or 5 cents per machine), customers moved from machine to machine to watch five different films (or in the case of famous prizefights, successive rounds of a single fights). These Kinetoscope arcades were modeled on phonograph parlors, which had proven successful for Edison several years earlier. In the phonograph parlors, customers listened to recordings through individual ear tubes, moving from one machine to the next to hear different recorded speeches or pieces of music. The Kinetoscope parlors functioned in a similar way. Edison was more interested in the sale of Kinetoscope (for roughly $1,000 a piece) to these parlors than in the films that would be run in them (which cost approximately $10 to $15 each). He refused to develop projection technology, reasoning that if he made and sold projectors, then exhibitors would purchase only one machine-a projector- from his instead of several.
Exhibitors, however, wanted to maximize their profits, which they could do more readily by projecting a handful of films to hundreds of customers at a time (rather than one at a time) and by charging 25 to 50 cents admission. About a year after the opening of the first Kinetoscope parlor in 1894, showmen such as Louis and Auguste Lumiere, Thomas Armat and Charles Francis Jenkins, and Orville and Woodville Latham (with the assistance of Edison‟s former assistant, William Dickson) perfected projection devices. These earlu projection devices were used in vaudeville theaters, legitimate theaters, local town halls, makseshift storefront theaters, fairgrounds, and amusement parks to show films to a mass audience.
With the advent of projection in 1895-1896, motion pictures became ultimate from of mass consumption. Previously, large audiences had viewed spectacles at the theater, where vaudeville, popular dramas, musical and minstrel shows, classical plays, lectures and slide-and-antern shows had been prsented to several hundred spectcors at a time. But the movies differed significantly from these other forms of entertainment, which depended on either live performance or (in the case of the slide-and lantern shows) the active involvement of a master of ceremonies who assembled the final program.
13. According to paragraph 1, all of the following were true of viewing films in Kinetoscope parlors except . . . .
- One individual at a time viewed a film
- Customers could view one film after another
- Prizefights were the most popular subjects for films
- Each film was short
- Customers needed to move from one machine to another to view different film
14. The author discusses phonograph parlors in paragraph 2 in order to . . . .
- Explain Edison‟s financial success
- Describe the model used to design Kinetoscope parlors
- Contrast their popularity to that of Kinetoscope parlors
- Illustrate how much more technologically advanced Kinetoscope parolrs were
- Inform the price of Kinetoscope
15. Which of the sentences below best expresses “He refused to develop projection technology, reasoning that if he made and sold projectors, then exhibitors would purchase only one machine-a projector-from his instead of several.”
- Edison was more interseted in developing a variety of machines than in developing a technlogy on only one.
- Edison refused to work on projection technology because he did not think exhibitors would replace their projectors with newer machines.
- Edison did not want to develop projection technology because it limited the number of machines he should sell.
- Edison did not want to develop projection technology because he could not sell it to exhibitons.
- Edison would not develop projections technology unless exhibitors agreed to purchase more than one projector from him.
Ingat!
- Restating= Paraphrasing : mengungkapkan kembali inti kalimat dengan memakai struktur/kosa kata yang berbeda tanpa mengurangi/menambah makna.
- Padanan kata sering digunakan
Kalimat “He refused to develop projection technology, reasoning that if he made and sold projectors, then exhibitors would purchase only one machine-a projector-from his instead of several.” Artinya,”Dia menolak untuk mengembangkan teknologi proyeksi dengan beralasan bahwa jika dia membuat dan menjual proyektor maka para exhibitor hanya akan membeli satu mesin saja, yaitu proyektor, bukannya beberapa mesin darinya. Kalimat tersebut dinyatakan persis dalam kalimat C.
16. According to paragraph 4, how did the early ….
- They were a more expensive form of entertainment.
- They were viewed by larger audiences.
- They were more educational.
- They did not require live entertainers.
- They required active involvement of a master of ceremonies.
Trik Praktis!
- Temukan keywords-kata kunci pertanyaan!
- Kata kunci : paragraf 4, early movies, differ.
Film –film pada masa awal berbeda dengan bentuk tontonan lainnya karena tidak membutuhkan aktor langsung. Pernyataan itu bisa disimpulkan dari kalimat: But the movies differed significantly from these other forms of entertainment, which depended on either live performance or (in the case of the slide-and lantern shows) the active involvement of a master of ceremonies who assembled the final program.
The following text is for question 17-20.
Education is often viewed as school in a traditional, formal sense. Many people believe that true learning can only take place in formal classroom setting. Others feel education occurs in many different forms and environments. They may not be a definitive answer to the question of, “What is education?” However, we can start thinking about the purpose of education.
In 1990, UNESCO launched EFA, the movement to provide quality education for all children, youth, and adults by the year of 2015. The unfortunate reality is that for many countries, larger issues come before improving the quality of education. How can we achieve the goals of EFA when the numerous countries around the world are faced with challenges that seem far too impossible to overcome? The answer lies in attempting to bridge some of the gaps that prevent developing nations to compete with developed nations. One example is that of providing greater access to technology and narrowing the ever widening digital divide. In many ways, the most basic access to technology can serve as a valuable educational tool. Individuals who are not afforded this access are at disadvantage when trying to grasp opportunities to make life better for themselves, their families, and their community.
17. The author‟s main concern in the first paragraph of passage is ….
- There is no exact definition about education.
- Education is a fundamental individual’s right
- Everyone has the right to get quality education
- Education occurs in any place not just schools
- Development can be gained through education
18. If the author is right concerning the role of education, the following might be predicted to take place, EXCEPT ….
- Longer life expectation
- Lesser birth rate
- Improved welfare
- Better quality living
- More jobs opportunities
19. The following sentences reflect the author’s opinions in the passage, EXCEPT ….
- Everyone has the right to get education
- Education cannot be easily defined
- EFA provides quality education by 2015
- Education is basic to human development
- The EFA goals are faced with serious challenges
20. The situation the author shows in the passage above is best described as follows ….
- Quality education fundamentally ensures quality living in all sectors
- Education is essentially everyone’s right yet it still has its challenges
- There are problems in eduaction in spite of it significant role
- As long as nations compete, educations cannot progress
- Absence of an exact definition causes problems in education
Previous post
Soal dan Pembahasan TPS UTBK SBMPTN 2022 - Pemahaman Bacaan dan Menulis
You may also like

Soal dan Pembahasan Sosiologi UTBK SBMPTN 2022

Soal dan Pembahasan Sejarah UTBK SBMPTN 2022
